Selasa, 04 Agustus 2009

"Penolong Rahasia"

Pagi ini aku bangun kesiangan.
Sedangkan aku harus sampai di tempat tujuan 15 menit lagi.
Parahnya, ketika aku menelepon ojek langgananku, HP-nya mailbox.
Sedangkan ayahku tidak mau mengantarkanku sampai ke tempat tujuan.
Pikiranku kacau.
Aku mencoba menjernihkan pikiranku kembali.
Berpikir dengan hati.
Kali ini aku benar-benar hanya dapat menggunakan kekuatan Tuhan untuk sampai di tempat tujuan.
Maka dengan penuh kepercayaan akan keajaiban Tuhan maka aku keluar dari rumah untuk mencari kendaraan menuju ke tempat tujuan.
Ketika aku melihat jalan depan rumahku, tidak ada satu pun kendaraan yang melintas.
Maka paniklah aku.
Ketika melihat sebuah motor yang hidup mesinnya, segeralah aku menuju ke motor itu untuk mencari pengendaranya.
Ketika aku tiba, seketika mesin motor itu mati.
Saat aku bertanya dengan orang yang duduk di motor itu, dia berkata bahwa aki dari motor itu bermasalah.
Tadinya aku kira, akau dapat segera berangkat.
Maka aku mulai melihat ke arah jalan, ternyata ada angkot.
Tetapi angkot itu sedang mengantarkan barang belanjaan.
Jadi, aku disuruhmenunggu dia mengantarkan barang belanjaan terlebih dahulu.
Maka paniklah aku karena tidak ada kendaraan yang melintas lagi.
Tetapi di dalam kepanikan itu aku tetap berserah kepada Tuhan.
Percaya kepadaNya bahwa Ia akan memberikan jalan.
Nah, ternyata pemilik motor tadi keluar.
Seorang yang bertubuh kekar, memakai kaos oblong putih, berambut spike, dan wajahnya seperti Vicky Nitinegoro.
Aku tersentak kaget dan bertanya kepada Tuhan dalam hatiku, "Maukah orang ini mengantarkan aku dengan motor sportnya ?"
Bahasa kasarnya adalah menjadi tukang ojekku.
Ternyata, Tuhan Yesus benar-benar luar biasa.
Entah mengapa, orang itu mau mengantarkanku.
Ditengah perjalanan dia bertanya kepadaku, "Loe baru masuk Gonz ya ?"
Aku pun menjawab, "Nggak, gw udah kelas dua."
Lalu aku bertanya kepadanya, "Dulu sekolah loe di mana ?"
"Oh, dulu sekolah gw di Poernama, Blok M," katanya.
Ternyata, aku tidak diantar sampai di Gonz, hanya diturunkan di tempat yang jaraknya dari Gonz hingga tempat itu seperti dari jarak Gereja Blok B sampai ke Blok M Plaza.
Tetapi aku tetap merasa berkewajiban membayarnya,jadi aku memberi dia uang Rp 10.000,00 seraya mengucapkan terimakasih.
Saat aku memberikan uang di tangannya, secara tidak sengaja aku melihat sebuah tato naga di lengan kirinya.
Dia menolak uang pemberianku dan berkata, "Gak usah, ngapain sih, nyantai aja."
Wuih, aku serentak kaget dan kembali mengucapkan terimakasih.
Karena masih pagi dan sulit mencari kendaraan maka aku berjalan kaki sampai di tempat tujuan.
Ternyata aku terlambat.
Tetapi aku bahagia karena aku masih dapat menerima Tuhan dalam Sabda dan Sakramen Mahakudus (Hosti).
Aku merasa Tuhan benar-benar hadir dalam hidupku.
Trimakasih Yesusku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar